Tentang Doa, Ilmu, dan Perjuangan Tanpa Batas – UIN Walisongo

UIN Walisongo Online, Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menorehkan kebanggaan melalui pelaksanaan Wisuda ke-98 Program Sarjana (S1), Wisuda ke-65 Program Magister (S2), dan Wisuda ke-40 Program Doktor (S3) yang digelar di Aula 2 Gedung Tgk Ismail Yaqub Kampus 3, Sabtu (1/11/2025).

Dari ratusan wisudawan yang dikukuhkan, nama Arifah Riana, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, mencuri perhatian. Ia berhasil meraih predikat Wisudawan Sarjana Terbaik UIN Walisongo Semarang dengan IPK 3,92 (Summa Cum Laude).

Dalam pidato yang disampaikannya mewakili seluruh wisudawan, Arifah tampil percaya diri dan menyentuh. Ia mengawali dengan refleksi spiritual yang mendalam, mengingatkan bahwa perjalanan empat tahun bukanlah waktu yang singkat, namun sarat dengan ujian, ketekunan, dan rasa syukur.

“Kita telah menempuh perjalanan panjang yang penuh tawa dan air mata. Tapi sebagaimana janji Allah, bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Dan hari ini, kita berdiri di sini sebagai bukti bahwa setiap perjuangan tak pernah sia-sia,” ujarnya dalam pidato yang disambut tepuk tangan panjang.

Arifah menulis skripsi berjudul “Implementasi Model Case Based Learning Berbantuan LKPD untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Komunikasi Ilmiah Materi Termodinamika.” Karya ilmiahnya menyoroti inovasi pembelajaran berbasis kasus yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan komunikasi ilmiah mahasiswa sains.

Dalam orasinya, Arifah juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada orang tua, dosen, dan seluruh civitas akademika yang telah menjadi bagian dari perjalanannya.

“Kita berutang budi pada para guru dan orang tua yang telah menyalakan lentera ilmu di hati kita. Semoga ilmu yang kita peroleh menjadi amal jariyah yang tak terputus,” ungkapnya dengan suara bergetar.

WhatsApp Image 2025 11 01 at 11.31.55

Sebagai wisudawan dari bidang sains, Arifah mengajak rekan-rekannya untuk terus menjaga semangat ilmiah sekaligus nilai-nilai kemanusiaan. Ia menegaskan pentingnya peran UIN Walisongo Semarang sebagai kampus integratif yang menyatukan sains, agama, dan nilai moderasi beragama.

Pidato Arifah juga menampilkan kedalaman refleksi intelektual. Ia menggunakan metafora ilmiah untuk menggambarkan cita-cita akademik dan sosial kampusnya.

“Semoga UIN Walisongo Semarang terus menjadi katalisator perubahan yang mempercepat reaksi kemajuan tanpa ikut habis dalam prosesnya, dan tetap menjaga ekosistem yang harmonis di antara sivitas akademika,” katanya.

Tidak hanya itu, Arifah menutup pidatonya dengan petikan inspiratif dalam bahasa Latin: “Ad astra, per aspera” — To the stars through difficulties. Kalimat itu menjadi simbol perjuangan seluruh wisudawan dalam menempuh ilmu di tengah keterbatasan dan tantangan zaman.

Ia menutup dengan pantun yang ringan namun sarat makna: “Beli jajan di pasar Ngaliyan, setelah jajan jangan lupa pulang. Selamat wisuda rekan-rekan, mari sambut masa depan gemilang.”

Arifah berharap agar seluruh lulusan UIN Walisongo mampu menjadi insan yang berilmu, berakhlak, dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. “Hari ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan baru. Jadikan setiap langkah sebagai ibadah dan perjuangan,” pungkasnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *