UIN Walisongo Online, Tiongkok — Dua mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bangga mewakili Indonesia dalam Forum Internasional tentang Budaya dan Seni Tradisional Tiongkok, yang diselenggarakan di Tianjin, Tiongkok, pada tanggal 22-31 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kerjasama erat Tiangong University dan UIN Walisongo. Dua mahasiswa UIN Walisongo tersebut memperoleh pembiayaan penuh dari universitas dan pemerintah provinsi Jiangsu.
Forum yang diselenggarakan oleh Tiangong University bekerjasama dengan berbagai kampus ternama di dunia, mengumpulkan peserta dari berbagai negara untuk mengeksplorasi kekayaan budaya tradisional Tiongkok, termasuk seni pertunjukan, warisan visual, kaligrafi, dan ekspresi kreatif kontemporer.

Delegasi UIN Walisongo, yang terdiri dari Aufa Sahara Nur Lathif mahasiswa dari Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Khori Umar Shihab mahasiswa dari jurusan Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan, aktif berpartisipasi dalam diskusi budaya, lokakarya seni, dan pameran. Mereka juga memamerkan unsur-unsur budaya Indonesia, memfasilitasi pertukaran budaya yang dinamis antara kedua negara. Pada penghujung acara, mereka akan presentasi tentang “Arts as Bridge: Chinese-Indonesia Identity Through Artistic Expression in Semarang, Indonesia.”
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, M.Ag mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi mahasiswa, menyatakan bahwa “Keterlibatan internasional ini mencerminkan komitmen UIN Walisongo dalam memperkuat pemahaman antarbudaya dan mempromosikan kewarganegaraan global di kalangan mahasiswanya. Kami bangga bahwa mahasiswa kami dapat menjadi duta budaya yang menjembatani tradisi Indonesia dan Tiongkok.”
Prof. Muhsin Jamil, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan yang turut melapas keberangkatan dua mahasiswa menyampaikan pesan untuk dua perwakilan UIN Walisongo supaya menjadi duta kampus dan duta Indonesia untuk bisa berjejaring dengan delegasi dari negara-negara lain.
Acara ini menampilkan presentasi dari cendekiawan internasional, praktisi budaya, dan seniman mahasiswa, dengan fokus pada tema-tema seperti pelestarian warisan budaya, komunikasi antarbudaya, dan peran seni dalam pendidikan modern.
Melalui forum ini, UIN Walisongo terus memperluas kolaborasi internasionalnya, terutama dalam kemitraan dengan institusi Tiongkok di bidang pendidikan, budaya, dan kecerdasan buatan. Partisipasi ini juga mendukung misi universitas untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam, kebijaksanaan lokal, dan wawasan global dalam mengembangkan lulusan yang holistik dan berwawasan global dibawah koordinasi oleh International Office UIN Walisongo.