UIN Walisongo Online,Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia menyelenggarakan Dialog Kebangsaan bertajuk “Penguatan Kampus Kebangsaan, Jaga Kampus Kita”, pada Kamis (23/10/2025) di Ruang Teater Gedung Rektorat Kampus III UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 600 peserta secara daring dan luring yang terdiri atas pimpinan universitas, para Wakil Dekan III, serta mahasiswa dari berbagai fakultas.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga kampus dari segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu eksistensi, termasuk krisis moral dan radikalisme.
“Kami bangga bahwa UIN Walisongo hingga saat ini bersih dari kasus yang mengancam integritas kampus. Mahasiswa UIN Walisongo siap menjaga kampus ini agar tetap aman, tertib, dan bebas dari paham-paham terorisme,” ujar Prof. Nizar.
Rektor juga mengucapkan selamat datang kepada tim BNPT dan menyampaikan apresiasi atas terpilihnya UIN Walisongo sebagai mitra dalam kegiatan strategis ini.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa UIN Walisongo berkomitmen mengawal kehidupan kampus dalam tiga aspek utama:
- Cara pandang keagamaan yang salah, yakni pembelaan terhadap agama secara ekstrem tanpa mempertimbangkan etika dan martabat kemanusiaan.
- Perkembangan kebenaran yang subyektif, yakni kecenderungan menganggap pandangan sendiri paling benar dan mengabaikan perbedaan.
- Semangat beragama yang tidak selaras dengan semangat kebangsaan, yakni beragama tanpa kesadaran akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban, UIN Walisongo terus berkomitmen mengembangkan moderasi beragama melalui berbagai lembaga, termasuk Walisongo Center, yang menjadi andalan kami dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan dan keislaman,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BNPT, Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, S.I.K., M.H., dalam paparannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BNPT memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa harus selalu mengingat Tri Dharma Perguruan Tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. BNPT telah menjalin kerja sama dengan beberapa UIN untuk melibatkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Siaga Damai yang kami bina,” jelas Eddy Hartono.
Ia juga menguraikan pengertian terorisme sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, serta menyoroti pentingnya literasi terhadap bahan bacaan yang berpotensi mengandung muatan radikal.
“Ada sekitar 15 buku yang telah kami identifikasi memiliki konten bermuatan radikal. BNPT bekerja sama dengan akademisi, peneliti, dan mantan narapidana terorisme untuk mengkaji buku-buku tersebut,” tambahnya.

Lebih lanjut Kepala BNPT menyatakan “Ancaman terorisme ini nyata, kami dari BNPT berterima kasih sekali kepada UIN Walisongo Semarang yang sudah memfasilitasi kegiatan ini dan juga Duta Damai Jawa Tengah yang merupakan organisasi yang berada di naungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia” ungkap Eddy.
Andi Muhammad Fadil, perwakilan Duta Damai Jawa Tengah, berbagi pengalaman selama tiga tahun bergabung dalam program tersebut.
“Bergabung dengan Duta Damai memberikan pengalaman luar biasa. Kami datang dari berbagai latar belakang suku dan agama, bahkan sempat melakukan kunjungan ke gereja ortodoks untuk berdialog langsung dan memperkuat toleransi,” ungkap Fadil.
Melalui kegiatan ini, UIN Walisongo dan BNPT berharap dapat memperkuat peran kampus sebagai benteng kebangsaan yang menumbuhkan semangat toleransi, moderasi beragama, serta cinta tanah air di kalangan generasi muda