UIN Walisongo Berduka atas Musibah Mahasiswa KKN yang Hanyut di Kendal – UIN Walisongo

Keluarga besar UIN Walisongo Semarang berduka mendalam atas musibah yang menimpa enam mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (4/11).

Kami turut berbelasungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaik UIN Walisongo, serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.53 WIB, saat para mahasiswa sedang bermain air di aliran sungai Tubing Genting Jolinggo. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kendal, tiba-tiba terjadi banjir bandang akibat hujan deras di bagian hulu sungai yang mengakibatkan enam mahasiswa terseret arus.

Hingga kini, tiga mahasiswa ditemukan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, FRPB Kendal, serta warga sekitar.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, M.Ag, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah ini.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi,” ujar Prof. Nizar.

Beliau menegaskan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah:

  • Menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal.
  • Berkoordinasi dengan BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, dan aparat setempat dalam proses pencarian.
  • Menyediakan layanan konseling dan tim krisis sebagai dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak.
  • Melakukan evaluasi dan penguatan sistem keamanan kegiatan KKN di seluruh lokasi penugasan.

Keluarga besar UIN Walisongo memohon doa seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian segera ditemukan, serta agar keluarga korban diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.

“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat,” tutup Prof. Nizar.

Doa bersama dilaksanakan pada malam hari ini untuk mengenang para korban yang meninggal dan semoga melalui doa bersama ini korban yang belum ditemukan dalam keadaan selamat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *