PEMALANG- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Raguler dari Rumah (KKN RDR) angkatan ke-77 kelompok 18 sukses menggelar gender virtual disscussion yang bertema “perundungan berbasis gender di kalangan pelajar” kegiatan ini di gelar Jum’at (29/10/2021) bersama ketua PC IPPNU kabupaten Pemalang.
Acara ini dilangsungkan melalui sosial media dengan live Instagram yang disaksikan oleh seluruh pengguna sosial media khususnya Instagram, yang
Kemudian virtual disscussion ini dibuka oleh moderator kita Adis Hadisah anggota mahasiswa KKN RDR ke-77 kelompok 18 dengan menghadirkan narasumber Tika Indriyani ketua PC IPPNU kabupaten Pemalang.
Didalam pembukaannya moderator Adis Hadisah menyampaikan informasi awal terkait diskusi yang akan di bahas
“Perundungan merupakan bahasa baku dari bullying, jadi malam hari ini kita akan membahas tentang bullying yang menggunakan gender sebagai basis bullying di dalam pelajar,” kata Adis Hadisah.
Sementara itu, Tika Indriyani menjelaskan bahwasanya dengan alasan apapun bullying itu dilakukan secara langsung atau tidak langsung itu tidak dibenarkan, karena setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Perundungan itu bahasa bakunya dari bullying yang jelas ya dengan alasan apapun itu bullying dilakukan entah itu offline atau online maksudnya secara langsung atau tidak langsung, contohnya seperti membully disosial media dengan bahasa-bahasa netizen maha benar dengan komentarnya ataupun dengan secara langsung kamu itu gendut, kamu itu jelek, item, dan sebagainya itu tidak dibenarkan. Karena apa, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan yang paling penting itu mereka mempunya kenyamanan dan juga punya kebebasan dalam mengambil keputusan dalam kehidupan mereka,” jelas Tika.
Oleh karena itu, Tika menjelaskan langkah awal yang harus dilakukan oleh korban bullying itu sendiri untuk memotivasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan jangan mudah terpancing dengan mereka yang membully kita dan semisal bullying ini sudah tidak bisa ditoleransi, bullying berkelanjutan dengan kekerasan fisik kita melaporkan kepihak yang berwajib.
Sebab, ketika tindakan itu sudah berbau kriminalitas, kekerasan fisik, pelecehan dan lain sebagainya yang tidak bisa ditolelir, itu sebaiknya ditangani oleh pihak-pihak yang terkait.
“Kita sebagai teman dekat harus selalu mendengarkan dan terus merangkul, dan jangan menjamin sesuatu itu akan terus baik baik saja karena setiap orang ka
pasti akan mengalami done, jangan menjamin sesuatu itu akan baik-baik saja tetapi jaminlah kita akan selalu ada ketika mereka membutuhkan. Ketika mereka merasa sendiri, merasa terintimidasi, merasa sudah tidak ada yang sayang lagi, sikap kita sebagai teman harus selalu merangkul apapun keadaan mereka,” pungkas Tika. (Vera A)