Didirikannya TBM (Taman Baca Masyarakat) dilatarbelakangi atas keprihatinan orang tua terhadap anak-anak mereka yang sudah kecanduan bermain gadget seperti ngegame pada tingkat yang mengkhawatirkan. Akibatnya anak-anak melupakan tugas utama mereka yaitu belajar, membantu orang tua, bersosialisasi dengan lingkungan, serta menurunnya tingkat kemampuan anak dalam keahlian tertentu.
Para orang tua menghendaki adanya kegiatan positif yang bisa mengalihkan perhtian mereka dari gadget. Maka terbesitlah ide dari salah satu warga yang sering disapa Tri (Trimanto Ngaderi) untuk mendirikan TBM. Meski pada awalnya sempat ada kekhawatiran jika nantinya tidak ada yang mau membaca buku dan lebih memilih untuk tetap asyik bermain gadget. Akan tetapi, Tri teta mencoba meyakinkan diri insyaallah tetap ada yang mau memaca walau jumlahnya tidak banyak.
TBM ini resmi berdiri pada tanggal 18 Oktober 2021 yang beralamatkan di Dukuh Bandung RT 18 RW 03, Desa Beji, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Adanya TBM ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi khususnya di kalangan anak-anak usia sekolah dan umumnya pada masyarakat. TBM ini diberi nama TBM Klungsu. Nama Klungsu diambil dari nama biji buah asam (dalam Bahasa Jawa). Filosofi dari nama tersebut yaitu pohon asam termasuk pohon serbaguna. Buah asam bisa dipakai untuk camuran jamu, bahan siru, minuman instan, bumbu masak, dan lain sebagainya. Pohon asam sendiri jika ditanam di pinggir jalan dapat digunakan untuk berteduh sembari menunggu angkutan umum, untuk perindang halaman rumah, tanaman pagar, atau bahkan bisa sebagai penahan longsor biasanya ditanam di pinggir sungai atau tepi jurang.
Untuk menarik minat baca terhadap anak-anak TBM juga menyediakan kegiatan yang menunjang seperti: Pelatihan menulis, Mengarang, Bercerita, Mendongeng; English for Kids; Kegiatan Keagamaan; Permainan Tradisional, dan lain-lain.
TBM Klungsu juga memiliki tujuan jangka panjang yaitu terciptanya reading society. Setiap akhir pekan masyarakat dilatih untuk memiliki kebiasaan membaca baik di taman membaca maupun di rumah. Hadirnya KKN MIT DR 13 Kelompok 27 di Dukuh Bandung menambah semangat anak-anak maupun orang tua untuk meramaikan TBM Klungsu setiap Minggu pagi. Para pengelola dan sukarelawan senantiasa memotivasi menggerakkan, dan mendampingi masyarakat untuk mencintai buku dan menganggap buku sebagai barang yang sangat berharga. Bermula dari habitual action, insyaallah akan dapat terwujud reading society seperti yang di impikan oleh pendiri TBM Klungsu. (Azka Faila)