Batang – Dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, bimbingan belajar atau bimbel terhadap siswa merupakan salah satu solusinya. Mengingat kegiatan belajar di dalam kelas dirasa kurang dalam pencapaian akan kemampuan literasi dan numerasi.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukan program bimbingan belajar atau bimbel terhadap siswa SD, hal ini bermaksud untuk memberi jam tambahan belajar – guna mengasah kemampuan membaca, berhitung, dan menulis siswa.
“Disini anak kelas 1-4 SD banyak yang belum bisa berhitung, serta beberapa anak kelas 4 SD belum bisa membaca. Maka dari itu, kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi tersebut dengan program bimbingan belajar (BIMBEL)”. Ucap Kak Ulfa, salah satu Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.
Kita akui kemampuan literasi dan numerasi anak Indonesia buruk. Berdasarkan skor PISA tahun 2018, tingkat pencapaian anak Indonesia dalam membaca, matamatika, dan sains lebih rendah dari negara-negara maju. Dari laporan PISA juga diketahui bahwa penyebab utama buruknya kemampuan literasi dan numerasi siswa dikarenakan rendahnya kualitas guru, disparitas pendidikan, dan kurangnya partisipasi aktif dari orangtua dalam perkembangan belajar anak.
Bahkan temuan dari SMERU dengan menggunakan data dari PISA, mengatakan Indonesia membutuhkan waktu sekitar 80 tahun untuk memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang setara dengan negara maju.
“Program ini (BIMBEL) diadakan setiap hari Selasa dan Jum’at siang. Dengan adanya program ini, semoga bisa membantu adek-adek (siswa SD) dalam kesulitan baik itu membaca, berhitung, dan menulis” imbuh Kak Ulfa.