Teliti Pembelajaran Islamologi Di Kampus Kristen, Fahri Yahya Raih Gelar Doktor

UIN Walisongo Online—Kota Semarang. Ahmad Fahri Yahya Ainuri berhasil secara resmi menyandang gelar Doktor Bidang Studi Islam dari Pascasarjana UIN Walisongo Semarang. Gelar tersebut resmi disandangnya setelah mempertahankan disertasi dalam ujian terbuka promosi doktor.

Fahri mempertahankan disertasi berjudul “Dinamika Pembelajaran Islamologi dalam Membentuk Sikap Moderat Mahasiswa di Perguruan Tinggi Kristen (Studi Kasus di Universitas Kristen Satya Wacana dan Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala)” dalam sidang promosi terbuka di Lantai 3 Kampus 1 Pascasarjana UIN Walisongo Semarang pada Jumat (26/1/2024).

Disertasi tersebut mendapatkan apresiasi positif dari para penguji. Yakni Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag. (Ketua), Prof. Dr. H. Muhyar Fanani, M.Ag. (Sekretaris), Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, M.A., Ph.D. (Promotor), Prof. Dr. H. Syamsul Ma’arif, M.Ag. (CoPromotor), Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. (Penguji Eksternal), Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag. (Penguji), Dr. H. Ruswan, M.A. (Penguji), serta Dr. H. Nasihun Amin, M.Ag. (Penguji).

Fahri Yahya memaparkan, latar riset disertasi ini tidak lepas dari sentimen antar pemeluk agama sebagai masalah sosial di Indonesia. Hal itu merupakan tanda belum mampunya masyarakat untuk berpikir moderat dalam keragaman identitas.

“Selain itu, disertasi ini juga mengisi minimnya riset antara Islam dan Kristen dalam konteks Pembelajaran Islamologi di Perguruan Tinggi Kristen. Terutama bagaimana cara memberi pemahaman yang baik tentang Islam melalui mata kuliah tersebut,” tuturnya.

Studinya tersebut mengkaji tiga hal. Pertama, bagaimana dinamika pembelajaran Islamologi di Perguruan Tinggi Kristen. Kedua, mengapa terjadi dinamika pembelajaran Islamologi di Perguruan Tinggi Kristen. Ketiga, bagaimana implikasi dinamika pembelajaran Islamologi terhadap pembentukan sikap moderat mahasiswa di Perguruan Tinggi Kristen.

“Novelties dari disertasi ini sangat menarik. Salah satunya adalah, ditemukan perubahan dinamika pembelajaran Islamologi dari subjektif apologis menjadi objektif apresiatif,” terangnya.

Ahmad Fahri Yahya Ainuri, lahir di Pati 3 Juli 1993. Ia menamatkan studi S1 dan S2 di UIN Walisongo. Dalam ujian terbuka, dia lulus dengan nilai 3,83. Serta dinobatkan sebagai doktor ke 329 yang dilukuskan oleh UIN Walisongo Semarang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *