Sang Empu Ilmu Falak: Prof. Ahmad Izzuddin Resmi Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

UIN Walisongo Online, Semarang – Prof. Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag., dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Falak dalam sebuah upacara yang berlangsung di Aula 2 Kampus 3 Gedung Prof. Tgk Ismail Yaqub pada Rabu (24/7/2024). Pengukuhan ini dipimpin oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag.

Prof. Dr. Ahmad Izzuddin, yang lahir di Kudus pada 12 Mei 1972, merupakan sosok yang tidak hanya dikenal dalam dunia akademis tetapi juga dalam berbagai organisasi sosial dan profesional. Ia adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan almarhum KH. Makshum Rosyidie dan almarhumah Hj. Siti Masri’ah Hambali. Prof. Ahmad Izzuddin menikah dengan Hj. Aisah Andayani, S.Ag., dan dikaruniai lima orang anak.

Dalam perjalanan karirnya, Prof. Ahmad Izzuddin telah mengemban berbagai jabatan penting. Ia pernah menjabat sebagai Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI (2013-2015), Kepala Prodi S2 Ilmu Falak FSH UIN Walisongo Semarang (2015-2019), dan Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang (2019-2024). Selain itu, beliau aktif dalam organisasi profesi dan masyarakat, termasuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI) dan Ketua Umum Asosiasi Pesantren Falak Indonesia (APFI).

IMG 9525

Sebagai Guru Besar Ilmu Falak, Prof. Ahmad Izzuddin dikenal dengan kontribusi signifikan dalam pengembangan teori arah kiblat. Ia telah mengkaji berbagai metode penentuan arah kiblat, mulai dari pendekatan tradisional hingga teknologi modern berbasis satelit. Pemahaman mendalam beliau mengenai teori trigonometri bola dan geodesi dalam penentuan arah kiblat, serta kontribusi beliau dalam Komisi Fatwa MUI mengenai arah kiblat, menegaskan keahliannya di bidang ini.

Dalam diskursus akademis, Prof. Ahmad Izzuddin juga aktif membahas perbedaan fiqh mengenai arah kiblat. Ia menyoroti perdebatan antara menghadap Ka’bah secara langsung atau cukup mengikuti arah Ka’bah, serta bagaimana teknologi modern dapat meningkatkan akurasi penentuan arah kiblat.
Pengukuhan ini tidak hanya merayakan pencapaian akademis Prof. Ahmad Izzuddin tetapi juga mengapresiasi kontribusi beliau terhadap masyarakat melalui berbagai aktivitas sosial dan profesi. Dengan pengukuhan ini, UIN Walisongo semakin menegaskan komitmennya untuk mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi akademis yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *