UIN Walisongo Online, Semarang — Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dan Universitas Ivet Semarang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2, Gedung Kyai Soleh Darat, Kampus III UIN Walisongo, pada Selasa (29/4/2025).
Kerja sama ini digagas sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan antarperguruan tinggi, sekaligus memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Fokus utama kolaborasi mencakup pengembangan riset bersama dan pengelolaan jurnal ilmiah.
Rektor Universitas Ivet Semarang, Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi dengan UIN Walisongo telah terjalin sebelumnya, dan kini diperkuat melalui perjanjian resmi. Ia berharap kerja sama ini dapat berkontribusi pada peningkatan kapasitas kelembagaan, khususnya dalam penguatan riset dan pengelolaan Rumah Jurnal UIN Walisongo.
“Kami juga tengah mempersiapkan pembukaan program Pascasarjana dan berharap UIN Walisongo dapat mendampingi kami dalam proses tersebut,” ujar Luluk. Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi swasta, seperti Universitas Ivet, kian kompleks, terutama dalam menghadapi penurunan minat calon mahasiswa akibat ekspansi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam memperkuat kapasitas pendidikan tinggi. Ia menyambut positif langkah kolaboratif ini dan mendorong implementasi nyata dari perjanjian yang telah disepakati.
“UIN Walisongo akan terus mendukung setiap mitra yang memiliki semangat kolaboratif. Harapannya, kerja sama ini tidak sekadar berhenti di atas kertas, tetapi diwujudkan melalui program-program konkret di lapangan,” kata Nizar.
Dalam kesempatan itu, Prof. Nizar juga menyinggung kontribusi UIN Walisongo terhadap pengembangan Universitas Ivet, termasuk melalui kehadiran Prof. Fatah Syukur, M.Ag., salah satu guru besar UIN, yang turut membina proses pendirian program Pascasarjana di Universitas Ivet.
Adapun dalam konteks pengelolaan jurnal ilmiah, Prof. Nizar menekankan perlunya dukungan penuh dari pimpinan kampus. Menurutnya, aspek anggaran dan perhatian institusional menjadi faktor penting dalam menjaga keberlangsungan dan mutu publikasi ilmiah.
“Keberpihakan pimpinan dalam pengelolaan jurnal itu sangat penting. Tanpa dukungan yang konkret, sulit rasanya menjadikan jurnal sebagai bagian dari kontribusi keilmuan nasional,” ujarnya.
Selain mempererat kemitraan kelembagaan, kerja sama ini juga memiliki dimensi personal. Prof. Nizar secara terbuka mengungkapkan keterlibatannya sebagai pembina Universitas Ivet pada masa lalu, yang menurutnya menambah kedekatan emosional terhadap perkembangan institusi tersebut.
Acara diakhiri dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh pimpinan kedua institusi dan sesi foto bersama, yang menandai dimulainya babak baru kolaborasi antara UIN Walisongo dan Universitas Ivet.
HMS.