Kelompok 19 KKN REGULER DR 77 UIN Walisongo Semarang Gelar Podcast Online Bersama Muh. Syafiq Yunensa

Beragam cara yang dilakukan oleh mahasiswa KKN REGULER DR 77 UIN Walisongo Semarang untuk mengisi beragam kegiatan di daerah masing-masing yang tentunya berkesan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Tentunya dengan keterbatasan akibat adanya Covid-19, kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang biasanya dilakukan seratus persen tatap muka, tetapi untuk saat ini belum bisa dilakukan secara full tatap muka. Mungkin bisa disayangkan karena momen KKN bagi mahasiswa tentunya merupakan kegiatan dalam perkuliahan yang sangat bersejarah. Pasalnya dengan adanya KKN mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat, belajar kehidupan dalam bermasyarakat, mencari tahu potensi suatu daerah, dan masih banyak lagi tentunya. Tetapi tidak bisa dipungkiri, dengan adanya Covid-19 kita harus bisa melakukan KKN Reguler DR dengan hasil maksimal.

Seperti halnya yang dilakukan oleh anggota KKN Reguler DR 77 UIN Walisongo Semarang kelompok 19 yang menggelar podcast secara online dengan tema “Kupas Tuntas Moderasi Beragama dalam Kalangan Generasi Millenial” bersama Muhammad Syafiq Yunensa pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Muhammad Syafiq Yunensa, mengatakan “toleransi merupakan bagian dari moderasi beragama. Kita harus bisa menggabungkan budaya remaja dalam satu tujuan yang biasanya disebut dengan akulturasi. Seperti contoh budaya jaman sekarang yang sering digauli ada komunitas punk, anak jalanan, agama masing-masing. Kita sebagai generasi millenial harus bisa menggabungkan tiga budaya tersebut dalam satu wadah keagamaan.”

Screenshot 2021 11 01 03 54 37 483 com.mxtech.videoplayer.ad 513590f3Tanpa mengurangi rasa semangat untuk menambah ilmu mengenai moderasi beragama lebih jauh khususnya dalam hal berdakwah, banyak partisipan yang berpartisipasi dalam kegiatan podcast tersebut. Mulai dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.
Ia berpesan kepada teman-teman untuk jangan takut mencoba hal baru selama itu masih dalam ranah positif, jangan terpengaruh terhadap pandangan masyarakat yang berasumsi bahwa itu negatif, tetapi yakini bahwa yang menurut kita baik nantinya pasti ada jalan, yang terpenting kita tidak merugikan orang lain.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *