Mahasiswa KKN UIN Walisongo Menyerukan Pendapat tentang Kesetaraan Gender pada Santri dan Masyarakat

SEMARANG –Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang melakukan kegiatan menyerukan pendapat tentang kesetaraan gender kepada santri dan masyarakat di sekitar lokasi KKN (05/11/2021). Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok 45 salah satunya Aji permana Nursidiq.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat dan santri tentang kesetaraan gender dengan menghadirkan 6 orang responden yang diantaranya 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

“kami melakukan wawancara dengan 12 pertanyaan yang dijawab secara bergantian” tutur Indah selaku perwakilan anggota KKN Kelompok 45.

12 pertanyaan tersebut diantaranya mengenai pengertian kesetaraan gender, seberapa penting kesetaraan gender, bentuk kesetaraan gender, pilihan antara wanita karir atau IRT, kelebihan memiliki skill penunjang hidup, persoalan siapa yang membayar saat kencan, argumen tentang laki-laki yang membatu pekerjaan rumah, usia ideal untuk menikah, setuju atau tidak jika laki-laki mendahului perempuan dalam kondisi tertentu, setuju atau tidak jika perempuan memiliki jabatan yang lebih tinggi dari laki-laki, dan pertanyaan terakhir tentang kriteria laki-laki dan perempuan yang baik.

Salah satu anggota KKN UIN Walisongo Kelompok 45, Yusuf mengungkapkan kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dan santri mengetahui kesetaraan gender. “kegiatan ini kami lakukan untuk memberikan edukasi terkait keseteraan gender khususnya bagi yang memiliki pasangan agar saling mengerti satu sama lain” pungkasnya.

“bermanfaat dan sangat senang bisa ikut berpartisipasi menjawab pertanyaan seputar kesetaraan gender, meskipun beberapa pertanyaan membuat saya sedikit kaget” tutur Hilmy selaku masyarakat sekitar.

Dengan kegiatan ini harapannya masyarakat dan santri lebih peduli dan kembali menyoroti perihal kesetaraan gender yang kini mulai jarang dikampanyekan. Setara tidak selalu sama, melainkan hidup tanpa diskriminasi gender, fungsi, peran, moral dan sisi sosial sebagai makhluk tuhan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *