Pelatihan Kristik Bersama Ibu-ibu PKK Di Desa Satriyan

Batang- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler dari Rumah (RDR) Ke- 77 Kelompok 93 Universitas Iskam Negeri (UIN) Walisonggo Semarang mengadakan pelatihan kristik bersama ibu-ibu PKK yang di lakukan di Desa Satriyan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.

Kegiatan tersebur dilaksanakan pada Selasa (16/11/2021), dengan melibatkan Mahasiswa dan Ibu-ibu PKK sehingga tercapai pelatihan kristik dengan baik dan lancar. Aji selaku koordinator kelompok 93 mengatakan “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu-ibu PKK, karena mampu menjadikan penghasilan bagi ibu-ibu ketika menjadi ibu rumah tangga”.

Kristik sebenarnya merupakan salah satu teknik menyulam yang mudah diwujudkan dan dapat ditemukan diseluruh dunia. Prinsip utamanya adalah membuat dua garis yang menyilang secara diagonal membentuk huruf “X” diatas kain tenunan sejajar. Misalnya sebuah pola memiliki ukuran 101W x 52h artinya pola tersebut membutuhkan pekerjaan seluas 101 stitches dimana w adalah wide (lebar) dan 52 stitches dimana h adalah height (tinggi). Jadi pola tersebut membutuhkan daerah pengerjaan sebesar lebar 101 silangan dan tinggi 52 silangan, bukan CM.

Seni pembuatan kristik yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan ini termasuk ke dalam kategori seni yang telah lama dikenal oleh manusia. Jadi, Seni kristik atau tusuk silang adalah salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan di atas kain tenunan sejajar. Peninggalan arkeologi di Mesir kuno membuktikan bahwa kerajinan tangan ini telah dikembangkan sekitar 2000 tahun yang lalu. Hasil kerajinan kristik tertua yang diketahui orang di Amerika serikat adalah sulaman kristik asal tahun 1653 yang disimpan di Pligrim Hall, Plymouth, Massachusetts. Sulaman tersebut adalah hasil karya Loara Standish.

Teknik jahitan membentuk huruf X disebut setik silang, sehingga kristik populer dengan sebutan tusuk silang. Ibu-ibu PKK di Desa Satriyan mengikuti Pelatihan Kristik pada tanggal 16 November 2021 bertepatan di Gor Balai Desa Satriyan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih ibu-ibu PKK menambah pengetahuan serta penghasilan saat berada di rumah. Awalnya mahasiswa KKN mengajarkan pelatihan kepada ibu-ibu PKK menggunakan kain kanva dan benang wol yang mereka beli sendiri, kemudian selama pelatihan ibu-ibu diajarkan teknik-teknik dasar dalam membuat kristik.

Kegiatan pelatihan kristik ini mendapatkan respon yang baik dari ibu-ibu PKK Satriyan, mereka mengikuti pelatihan kristik dengan antusias dan bersemangat. Salah satu dari anggota ibu-ibu PKK menuturkan ” setelah melihat cara-cara yang diajarkan pemateri saya langsung paham dan saya mengikuti pelatihan kristik dengan antusias dan bersemangat sehingga pelatihan ini tidak terasa membosankan”.

Triknya dengan menggenakan jahitan benang bersilang membuat graf X di atas kain anyaman sekelas. Seni sulam ini dapat dikresikan untuk membuat berbagai macam pola corak mulai dari bunga, gedung, wujud orang, bintang, binatang dan lain sebagainya. Salah satu kerajinan kristik bisa dipatok seharga Rp. 250.000 per picies. Harga iti belum tercantum dengan harga bingkai kristiknya. Terpaut pada pola kristik ataupun lukisanya yang hendak disulam bisa mencari contoh lewat internet dan apabila membuat pola yang sekiranya laris dipasaran maka memproduksi lebih banyak. Mayoritas masyarakat membeli dekorasi untuk mempercantik rumahnya pada saat idul fitri mendatang, umumnya 2 sampai 3 bulan pada saat sebelum idul fitri permohonan pembelian meningkat pesat,” tutur ibu Ani.

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *