Membiasakan, mengajak serta mengajarkan Maghrib Mengaji memang sangat lah penting dilakukan pada anak sedini mungkin. Tujuannya ialah tidak lain untuk membiasakan, menumbuhkan, mendidik bahkan menciptakan prilaku atau budi perti dan akhlak yang terpuji didalam diri dan hati anak anak (Generasi Bangsa). Sebab seiring perkembangan zaman yang modern ini, sudah tidak sedikit lagi anak anak yang seusia 6 tahun masih juga bnyak yang belum lancar mengaji.
Tidak sedikit juga dari generasi muda (anak anak) saat ini masih ada yang belum mengenal huruf-huruf hija’iyah. Semua itu juga tidak terlepas karna faktor perkembangan zaman dan teknolgi yang ada saat ini, salah satu nya handphone. Karna faktor ini lah yang membuat anak anak atau generasi bangsa saat ini tidak sedikit kemungkinan sudah tidak ada gairah untuk belajar mengaji. Hal inilah yang mendorong Kelompok 42 KKN UIN Walisongo untuk berinisiatif mengadakan kegiatan Maghrib Mengaji.
Kegiatan “Maghrib Mengaji” ini dilaksanakan atau dimulai pada Hari Jum’at (14/01/22). Awalnya tidak banyak anak anak yang ikut belajar maghrib mengaji, Namun seiring berjalannya waktu semakin bertambah anak anak yang hadir. Pada saat awal kegiatan, Kami Dari tim KKN berusaha untuk berinteraksi atau melakukan tahap perkenalan kepada anak anak, guna merefleksi dan agar anak anak tidak kaku bahkan ada anak yang masih malu malu karna masih tahap awal.
Kemudian, di hari berikutnya kami mulai mengajar anak anak tersebut. Namun, dari sekian anak tidak sedikit yang masih belum lancar (masih Iqra’) akan tetapi ada juga yang sudah lancar (sudah membaca Al-Qur’an). Setelah kegiatan belajar mengajar di hari kedua itu, karna masih ada yang belum lancar maka kami dari tim KKN sepakat untuk hari esok nya kami berikan materi kepada anak anak agar mereka lebih paham dari cara pengucapan tiap tiap huruf, makhraj nya (panjang pendeknya) bahkan hukum hukum bacaan nya.
Disamping mengajar mengaji, kami juga mencoba agar anak anak tersebut mampu menghafal surah surah pendek (Juz ‘Amma), kemudian Do’a sehari – hari seperti do’a sebelum dan sesudah makan, do’a kedua orang tua, do’a sebelum dan sesudah masuk / keluar kamar mandi, do’a keluar rumah, do’a sebelum dan sesudah tidur dan lain sebagainya.
Disamping kegiatan Maghrib Mengaji, kami juga merolling atau mengganti materi pembelajaran. Tidak setiap hari kami mengajar mengaji, minimal selang satu hari kami isi dengan materi tentang mata pelajaran sekolah anak anak tersebut. Seperti membantu untuk menyelesaikan tugas sekolah nya, mengajarkan mata pelajaran matematika, ipa, bahasa Indonesia dan yang lainnya.
“Melalui kegiatan ini, kami sebagai pengurus berharap semoga anak anak mulai sekarang hingga nanti akan terbiasa untuk selalu membaca Al-Qur’an, karna dengan menanam kan nilai nilai agama itu memang harus sedini mungkin dan sangat lah urgent. Apalagi dizaman sekarang banyak pengaruh-pengaruh negative terhadap pertumbuhan watak, sifat, dan mental anak. Dengan adanya tradisi atau kebiasaan Maghrib Mengaji itu merupakan salah satu protektor atau pencegah dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik”. Ujar salah seorang marbot musholla.