Dampak dari pandemi Covid-19, selain sektor ekonomi dan kesehatan; sektor pendidikan juga terkena imbasnya. Pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini sangat berdampak akan kualitas siswa, seperti penurunan ketercapaian belajar, kerentanan putus sekolah, ketimpangan pengetahuan dan penurunan kemampuan siswa – baik kemampuan literasi maupun numerasi.
Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan bahwa angka anak putus sekolah meningkat pada masa pandemi. Bahkan kajian dari UNICEF mengatakan, tidak dapat akses tatap muka dalam belajar-mengajar mengakibatkan anak semakin tertinggal dan termajinalkan.
Bicara tentang kemampuan literasi dan numerasi, skor kompetensi siswa Indonesia dalam literasi dan numerasi pada tahun 2018 lebih rendah dibanding tiga tahun sebelumnya. Bahkan temuan dari SMERU dengan menggunakan data PISA, mengatakan Indonesia membutuhkan waktu sekitar 80 tahun untuk memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang setara dengan negara maju. Dari laporan PISA juga dikatahui bahwa penyebab utama dari buruknya kemampuan literasi dan numerasi siswa adalah akibat rendahnya kualitas guru dan disparitas mutu pendidikan di Indonesia.
Kualiatas guru meruapakan salah satu aspek dalam studi PISA untuk menjelaskan capaian belajar siswa . Hasil dari penelitian PISA tahun 2018 setidaknya ada lima poin penting akan kualitas guru di Indonesia yang mengahambat belajar-mengajar:
- Guru sering tidak hadir.
- Guru tidak fleksibel dalam proses pembelajaran.
- Guru tidak memepersiapakan pembelajaran dengan baik.
- Guru tidak memahami kebutuhan belajar siswa.
- Guru cenderung menolak perubahan.
Temuan dari RISE SMERU dari studi lapangan mengatakan, peran guru sangat penting dan memiliki pengaruh kuat terhadap tingkat kehadiran dan semangat belajar siswa. Tingkat kehadiran guru yang rendah berdampak pada tingkat kehadiran yang rendah pula.
Dari temukan tersebut, Indonesia jelas memiliki rapot merah dan tertingggal dalam hal kualitas pendidikan. Sehingga perlu pembenahan dan perlu adanya peningkatan akan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Lalu, apa itu kemampuan literasi dan numerasi, dan apa pentingnya?
Kemampuan Literasi
Kemampuan literasi adalah pemahaman yang melibatkan tulisan atau pesan untuk berpartisipasi dalam budaya, untuk menciptakan pemahaman dan potensi, dan untuk mencapai aspirasi individu. Literasi adalah elemen penting, keterampilan paling berharga dalam kehidupan modern guna untuk keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari
Kemampuan Numerasi
Kemampuan numerasi didefinisikan sebagai kemampuan dalam mengakses, menafsirkan, serta menghubungkan informasi dalam bentuk matematika guna untuk melakukan kegiatan. Numerasi sangat penting bagi individu untuk membentuk penalaran rasional, biasanya digunakan untuk memperbaiki masalah dan juga memahami angka, waktu, pola dalam aktivitas kehidupan.
Literasi dan numerasi sangat diperlukan guna membantu seseorang mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Sehingga dapat disimpulkan, perlunya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, yang paling mendasar dan paling utama adalah untuk siswa.