Membangun Budaya Membaca Demi Kemajuan Hidup Bangsa

Masyarakat Indonesia harus secara sadar membangun budaya membaca. Kenyataan menunjukkan bahwa peningkatan jangka waktu pendidikan dan penggunaan teknologi digital secara masif belum secara signifikan meningkatkan permintaan dan kualitas kebiasaan membaca.

Budaya literasi masyarakat Indonesia mengalami stagnasi dan cenderung menurun. Hal ini terlihat dari masih sedikitnya masyarakat yang mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan taman baca.

Di kelurahan Podorejo, Ngaliyan-Semarang terdapat banyak gazebo baca yang disediakan oleh kelurahan demi meningkatkan minat literasi masyarakat. Tapi karena minat dan kebiasaan membaca yang rendah, gazebo baca yang tersebar tersebut justru banyak yang terlantar.

Literasi adalah kemampuan hidup. Oleh karena itu, literasi merupakan kebutuhan hidup masyarakat maju. Tentu saja rendahnya literasi seseorang menghambat kemajuan hidup suatu bangsa.

Tingginya tingkat literasi seseorang akan menjadikan orang tersebut mampu melakukan fungsi-fungsinya di dalam kehidupan. Hal itu terlihat dari kamampuan seseorang dalam berbicara, memahami sebuah informasi dengan baik sehingga pada ahirnya mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di dalam hidup.

Melihat fakta bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat melek huruf yang rendah, kita perlu berubah. Perubahan di sini bisa dimulai dari dimensi pendidikan. Misalnya, membangun budaya literasi di sekolah-sekolah di negeri ini. Misalnya, dengan membiasakan siswa terampil membaca setiap hari, hingga memasukkan literasi karakter ke dalam kurikulum tersembunyi di sekolah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *