Kehidupan modern seperti sekarang ini, budaya-budaya lama/kuno semakin tergerus dan tak dikenali oleh generasi muda. budaya-budaya lama/kuno sering dianggap tidak lagi relevan dengan kehidupan sekarang. Padahal UNESCO, organisasi naungan PBB yang mengurusi bidang Pendidikan, sains, dan kebudayaan, sangat gencar untuk mengkampayekan pelestarian budaya-budaya lokal.
Kampung Tematik Jawi, sebuah tempat wisata dengan nuansa khas Jawa Kuno berupaya untuk memperkenalkan kembali kehidupan Jawa tempo dulu. Nuansa Jawa kuno dihadirkan dengan berbagai unsur, mulai dari lampu-lampunya yang diatur mirip lampu teplok lampu khas Jawa yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Kemudian para penjaja makanannya pun mengenakan kain lurik lengkap dengan blangkon.
Suasana pedesaan Jawa kuno juga terlihat dari bangunan-bangunannya yang terbuat dari kayu dan bambu. Meja dan kursi dibuat sederhana dari kayu. Stand-stand makanan di sana berkonsep gubuk. Iringan tembang-tembang khas Jawa pun semakin menambah kesan syahdu sambal menikmati makanan dan minuman serta berkumpul dengan orang-orang terdekat, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja.
Makanannya pun tak kalah enak. Kebanyakan adalah makanan tradisional Jawa, seperti sego pecel, sego kuluban, gethuk, empal genthong, ndog cenil, wedhangan, jamu tradisional, dawet ayu dan masih banyak lagi. Yang tak kalah unik dan menarik, sebelum masuk ke angkringan Kampung Jawi pengunjung harus menukarkan sejumlah uang dengan kepeng yang telah disediakan guna bertransaksi di Kampung Tematik Jawi ini.
Satu kepeng seharga 3 ribu rupiah. Pengunjung dapat menukarkan dengan makanan dan minuman sesuai kebutuhan. Meski begitu, pengunjung tidak perlu khawatir seandainya kepeng tidak semua digunakan, karena kepeng dapat ditukarkan kembali dengan sejumlah uang jika tak habis digunakan bertansaksi. Harga makanan dan minuman yang dijual pun sangat ramah di kantong, yaitu berkisar 1-4 kepeng per porsinya. Pengunjung dapat menukarkan 3 kepengnya dengan menu soto lengkap dengan sate. Atau dapat menikmati segar nan legitnya es dawet ayu seharga 2 kepeng.
Kulineran di Kampung Jawi berkonsep sederhana namun dapat memikat siapapun, yakni dengan angkringan. Tak lupa beragam alat makan dan minum yang terbuat dari kayu rotan, kendhil, bathok kelapa, daun pisang, daun jati semakin melengkapi identitas makanan dan minuman khas Jawa yang terhampar di stand makanan di Kampung Jawi
Tempat wisata yang terletak di Kalialang Lama, RT 02/RW 01, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang ini buka mulai pukul 17.00 hingga pukul 22.00. Tak hanya menyajikan makanan khas Jawa saja, di Kampung Jawi, pengunjung dapat menikmati sajian pertunjukan kebudayaan Jawa yang mulai langka. Pertunjukan kebudayaan tersebut berupa pertunjukan jathilan, gamelan, reog, tarian tradisiional Jawa dan masih banyak lagi.
Wisata kuliner Kampung Jawi juga dilengkapi dengan spot foto instagrammable dan fasilitas penunjang lain. Ada musholla, tempat parkir yang luas, dan toilet. Jadi, pengunjung tak perlu khawatir untuk bewisata kuliner sekaligus mengenal kembali kebudayaan khas Jawa kuno di Kampung Jawi Semarang.