Ibu Khosiyah salah satu warga Jungpasir RT 01 RW 05 Wedung Demak membuka usaha laundry rumahan, usaha yang baru dirintisnya bersama dengan suaminya yaitu Bapak Maghfuri dimulai sejak tahun 2020. Mereka menyatakan bahwa membuka usaha laundry awalnya hanya iseng-iseng, setelah mereka menikah dan memikirkan membuka usaha tapi tidak harus pergi keluar daerah, usaha yang bisa memanfaatkan ruangan di dalam rumah dan tidak perlu membuka kios/menyewa tempat.
Ide membuka usaha laundry rumahan tersebut terfikirkan karena mempunyai ruang kosong di rumah, mesin cuci, dan setrika yang umumnya sekarang dipunyai setiap rumah , dengan modal yang tidak begitu banyak mereka bisa membuka usaha loundy rumahan tersebut, modal alat dan bahan pendukung lainya seperti, membuat benner seharga Rp.150.000, timbangan seharga Rp. 200.000, botol spray Rp. 20.000, parfum khusus laundry Rp. 15.000 , keranjang Rp. 30.000 , plastik pembungkus baju Rp. 10.000. Jadi, perkiraan modal usaha pembukaan laundry mereka kurang lebih Rp. 1.000.000.
Pelanggan dari londry rumahan Ibu Khosiah dan suaminya adalah warga sekitar desa Jungpasir, anak pondok, warga dari desa lain yang cukup dekat jaraknya dari rumah Ibu Khosiah dan suaminya tersebut. Di awal pembukaan usaha Laundry dibandrol harga Rp. 5.000/kg, seiring berjalannya waktu harga menjadi Rp. 6.000/kg. Cara Ibu Khosiah berkomunikasi dengan pelanggan adalah memanfaatkan via WhatssApp, cukup dengan me-WhatssApp ke nomor yang tertera di banner maka ada yang akan mengambil pakaian ke rumah pelanggan yang akan di laundry. Karena Ibu Khosiah dan suaminya belum memiliki karyawan jadi sehari hanya bisa meloundry sampai 20 kg saja.
Jadi teman-teman, membuka usaha tidak harus keluar dari daerah tempat tinggal kita, menyewa kios/tempat usaha. Cukup memanfaatkan ruang kosong yang ada di rumah, memanfaatkan alat-alat yang ada di rumah, dengan modal yang tidak begitu besar kita bisa membuka usaha di rumah kita sendiri. (Kel129/Ni’ma)