Kampung Jawi Sebagai Kampung Wisata dan Kampung Tematik di Daerah Semarang

Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia menampakan fenomena kampung kota yang lokasinya tersebar baik di kawasan pinggiran maupun di pusat kota. Sebagai bentuk inovasi dalam penanganan kemiskinan dan permukiman kumuh khususnya di kampung kota pemerintah Kota Semarang memiliki program yaitu kampung tematik. Program kampung tematik merupakan bentuk inovasi pemerintah dalam mengurangi permasalahan yang terdapat di kampung kota dengan cara perbaikan lingkungan, pemenuhan sarana dan prasarana dasar serta upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengmbangan potensi lokal.

Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya strategis untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Salah satu bentuk wisata yang banyak dikembangkan saat ini yaitu dalam bentuk desa wisata atau kampung wisata. Kampung wisata disatu sisi memberikan peluang yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan manfaat secara langsung dari kegiatan wisata namun disisi lain memiliki tantangan yaitu kemampuan masyarakat dalam mengelola kegiatan dan mengembangkan atraksi wisata, penyediaan sarana dan prasarana penunjang wisata.

Wisata dengan bentuk kampung wisata di Kota Semarang dapat dijumpai pada kampung-kampung tematik. Salah satu kampung tematik yang melakukan pengembangan wisata yaitu Kampung Jawi yang terdapat di Keluraan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kampung Jawi termasuk salah satu kampung tematik yang dikembangkan lebih awal dan dijadikan sebagai proyek percontohan dengan mengangkat potensi kebudayaan Jawa. Potensi kebudayaan Jawa di Kampung Jawi berupa pelestarian kesenian tradisional, tarian tradisional, kuliner, bahasa, serta nilai-nilai kebudayaan Jawa yang didukung dengan terdapatnya penggiat seni serta budayawan. Dengan demikian bentuk kegiatan wisata di Kampung Jawi adalah wisata budaya. Wisata budaya merupakan bentuk perjalanan yang dimotifasi oleh kebudayaan baik dalam bentuk belajar seni, pertunjukan, maupun tur budaya.

Kampung Jawi merupakan kampung tematik yang mengangkat tema kebudayaan Jawa sebagai tema. Kampung Jawi awalnya mulai dirintis dari tahun 2011 oleh tokoh masyarakat Kampung Jawi sebagai kawasan yang berbudaya. Saat itu Kampung Jawi yang terdapat di RW 1 Kelurahan Sukorejo lebih dikenal dengan nama Kalialang Lama. Pada tahun 2016 dengan adanya program kampung tematik, Kampung Jawi dipilih sebagai salah satu pilot project bersama dengan 31 kampung tematik lainnya.

Konsep yang diusung oleh Kampung Jawi sebagai kampung tematik adalah kampung wisata. Sebagai sebuah kampung wisata tentu memiliki daya tarik untuk menarik minat pengunjung datang ke Kampung Jawi. Potensi yang menjadi daya tarik wisata Kampung Jawi tidak terlepas dari tema yang mereka angkat yaitu kebudayaan Jawa. Dalam hal ini atraksi wisata yang dihadirkan oleh Kampung Jawi berupa kesenian gamelan, tari reog jathilan, permainan tradisional, dan kuliner tradisional Jawa. Sebagai sebuah kampung wisata, Kampung Jawi mulai banyak mendapatkan kunjungan. Kunjungan tersebut berasal dari beberapa instansi seperti sekolah, universitas, maupun Dinas. Selain itu, banyak pengunjung dari berbagai wilayah datang ke Kampung Jawi untuk menikmati atraksi wisata yang dihadirkan seperti mengambil paket wisata bermain gamelan, edukasi lempung, dan sebagainya.

Kampung Jawi sebagai kampung wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti masyarakat yang berpartisipasi menyumbang tenaga dengan cara menjadi juru parkir.  Setiap bulan Oktober terdapat acara Memetri Kampung Jawi yang juga melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Memetri Kampung Jawi merupakan peringatan hari ulang tahun Kampung Jawi yang dilaksanakan setiap bulan Oktober pada Minggu Legi. Acara ini dimaksudkan untuk merayakan hari jadi Kampung Jawi sebagai kampung tematik. Kegiatan memetri Kampung Jawi sendiri yaitu kirab budaya serta stand UMKM dikhususkan dari masing-masing RT. Kegiatan memetri Kampung Jawi sendiri sebenarnya merupakan upaya ketua RW sebagai inisiator pendiri Kampung Jawi untuk menggerakan warganya agar terlibat secara aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Jawi.

Jika ditinjau dari sarana pendukung dan infrastruktur untuk kegiatan wisata, promosi, pendanaan di Kampung Jawi masih minim. seperti lebar jalan masih sempit dan sering rusak, longsor disekitar jembatan penghubung Kampung Jawi yang mengakibatkan terputusnya akses menuju kawasan. Saat berlangsungnya kegiatan wisata untuk parkir kendaraan juga masih dilakukan disepanjang jalan atau dipekarangan rumah warga sehingga tidak dapat memuat kendaraan dengan ukuran besar seperti bis. Sarana penunajng wisata seperti toilet umum dan toko suvenir yang merupakan sarana dasar yang umumnya terdapat pada lokasi wisata juga masih belum tersedia. Hal ini menjadi tantangan bagi Kampung Jawi dalam kegiatan pariwisata.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *