Stigma Masyarakat terhadap Pandemi Covid-19 yang hampir Dua Tahun Berlalu dan Bagaimana Cara Melawannya

STIGMA SOSIAL
Stigma sosial dalam konteks kesehatan merupakan pandangan negatif antara individu atau sekelompok orang yang memiliki persamaan ciri dari suatu penyakit tertentu. Belum lama ini, Indonesia digegerkan dengan suatu wabah virus yang bernama Corona. Virus ini menggemparkan seluruh masyarakat karena dinyatakan bahwa virus corona sangat berbahaya dan sangat mematikan. Dalam suatu wabah seperti virus corona atau covid-19, stigma sosial akan muncul dalam bentuk pemberian label, diskriminasi serta diperlakukan secara berbeda atau mengalami kehilangan status sosial oleh masyarakat terhapap mereka yang memiliki keterkaitan dengan virus atau penyakit tersebut.
Perlakuan semacam itu dapat berdampak negatif bagi mereka yang menderita penyakit ini, selain itu juga berdampak bagi pemberi perawatan, keluarga, teman, dan komunitas mereka. Orang yang tidak mengidap penyakit tersebut tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok ini mungkin juga mengalami stigma. Wabah COVID-19 saat ini telah memicu stigma sosial dan perilaku diskriminatif terhadap orang-orang dari latar belakang etnis tertentu serta siapa pun yang diduga pernah berkontak dengan virus tersebut.
DAMPAK STIGMA SOSIAL
Covid-19 merupakan penyakit baru apalagi di Indonesia, banyak yang belum diketahui mengenai virus corona ini. Terlebih masyarakatnya yang cenderung takut akan suatu hal baru dan belum diketahui secara mendalam, serta lebih mudah ketakutan tersebut dihubungkan pada kelompok lain. Wajar jika kecemasan, kebingungan dan ketakutan muncul di kalangan masyarakat. Sehingga hal inilah yang menyebabkan stigma sosial dan diskriminasi muncul terhadap orang-orang yang terhubung langsung dengan covid-19.
Pemakluman terhadap rasa cemas, bingung dan takut bukan berarti boleh berprasangka buruk kepada mereka atau orang disekilingnya yang mengalami sakit dengan gejala yang hampir mirip covid-19. Jika hal ini terus tertanam di tengah masyarakat, stigma sosial dapat membuat orang-orang akan menyembunyikan sakit yang dialaminya agar terhindar dari diskriminasi masyarakat dan membuat merekatidak menjalankan perilaku hidup sehat.
CARA MELAWAN
Stigma sangat melukai hati seseorang atau kelompok bahkan lebih berdampak negatif bagi kesehatan mental dibandingkan virus Corona itu sendiri, sehingga perlu adanya tindakan melawan sikap stigmatisasi dan yang perlu kita lakukan adalah membangun kepercayaan pada layanan dan saran kesehatan yang terpercaya, menunjukkan empati kepada mereka yang terkena dampak, memahami penyakit itu sendiri, dan mengambil langkah-langkah praktis dan efektif sehingga orang dapat membantu menjaga diri mereka dan orang yang mereka cintai agar tetap aman. Cara kita berkomunikasi tentang COVID-19 sangat penting dalam mendukung orang-orang untuk mengambil tindakan efektif guna membantu melawan penyakit tersebut dan untuk menghindari ketakutan dan stigma. Perlu diciptakan suatu lingkungan di mana penyakit dan dampaknya dapat didiskusikan dan ditangani secara terbuka, jujur, dan efektif

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *