Saling Menghormati Dalam Bingkai Toleransi Beragama

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan memiliki ragam budaya dan pluralitas agama yang banyak hal ini membuat Indonesia memiliki tantangan dalam menjaga kerukunan serta menanamkan nilai toleransi yang tinggi antara umat beragama yang ada didalamnya. Agama termasuk salah satu identitas sosial yang cenderung sensitif karena pada umumnya masing-masing agama memiliki doktrin serta keyakinan yang mengakar dalam tiap-tiap ajarannya sendiri yang lebih benar dibandingkan agama orang lain(Rahmawati and Haryanto 2020). Hal inilah yang bisa memicu munculnya sikap intoleransi antar umat beragama yang melanggar kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Pada hakikatnya toleransi atau adanya sikap saling menghormati antar umat beragama dapat diatasi dengan tiap individu dari tiap agama yang diyakininya memiliki sikap sosial yang tinggi sehingga dengan sikap peduli sosialnya akan adanya kerukunan serta keguyuban antar umat beragama.

Di Indonesia agama merupakan hal yang mungkin dapat terbilang privasi bagi setiap penduduknya, karena dengan mengetahui agama orang lain saat kita sedang berada di suatu tempat akan membuat kita menjadi memiliki adanya pembatas atau jurang dalam berinteraksi karena suatu hal yang mungkin dirasa tidak nyaman sebab berbedanya keyakinan yang di anut masing-masing individu. Sehingga dalam berinteraksi pada sesama dalam suatu hal biasanya jarang membahas terkait agama yang dianut masing-masing individu. Hal ini sangat dihindari karena agar tidak adanya salah paham antara sesama pada kelompok agamanya.

Dengan memiliki rasa identik atau rasa identitas sosial terhadap suatu organisasi maka adanya sikap posistif yang dimiliki karena dengan begitu individu akan merasa serta memiliki sikap yang baik karena adanya pengakuan keberadaannya terhadap sebuah kelompok. Saat individu merasa diakui oleh kelompoknya saat itu pula individu memiliki rasa asah asih dan asuh secara tidak langsung dalam kelompok tersebut. Dengan dimilikinya sikap sosial yang saling menghargai pada tiap identitas sosial yang dimiliki oleh masing-masing individu, setiap umat beragama akan mudah bergaul dengan umat lain tanpa melepaskan keyakinan agama yang dipahaminya, sehingga akan tercipta sebuah pemahaman yang baik tentang agama lain dengan tanpa merasa tersepelekan pemahamannya atas agama yang dipeluknya sendiri.

Dengan dimilikinya sikap sosial yang saling menghargai pada tiap identitas sosial yang dimiliki oleh masing-masing individu, setiap umat beragama akan mudah bergaul dengan umat lain tanpa melepaskan keyakinan agama yang dipahaminya, sehingga akan tercipta sebuah pemahaman yang baik tentang agama lain dengan tanpa merasa tersepelekan pemahamannya atas agama yang dipeluknya sendiri. Kesimpulan hubungan antara identitas sosial dengan sikap beragama yakni bahwa semakin tinggi rasa identitas sosial pada kelompoknya yang dimiliki individu maka, akan semakin tinggi pula tingkat pemahaman untuk saling menghargai dan menghormati pada kelompok lain. Sehingga lebih baik seseorang memiliki sebuah identitas sosial dalam suatu kelompok karena Identitas ini sangat menentukan kedudukan individu di dalam hubungan atau interaksi sosialnya