Pagertoya – Tanah dataran tinggi cenderung memiliki resiko untuk mengalami bencana longsor. Bentuk dan struktur tanah yang vertikal serta kurangnya penguat seperti akar pohon membuat tanah semakin berisiko.
Salah satu cara untuk mengurangi potensi longsor adalah seperti yang dilakukan para anggota KKN MIT-DR XIII Kelompok 4 UIN Walisongo, Semarang melalui penanaman 120 bibit pohon Sengon pada daerah potensial terjadi longsor di desa Pagertoya. Bibit pohon Sengon didapatkan para anggota dari BPDASHL Pemalijratun, Bergas setelah mengajukan proposal permohonan bibit.
(02/02/2022) Salah satu warga, pak Yahman mengatakan bahwa, “Penanaman bibit sengon terutama untuk didaerah dataran tinggi seperti desa Pagertoya ini alangkah lebih baiknya di lakukan di area potensial terjadi longsor mas, terutama di daerah deket Depo batu itu. Selain untuk kegiatan go green akar pohonnya bisa juga untuk menguatkan tanah.” Ujarnya.
Menurut beliau, kegiatan penanaman pohon atau go green itu adalah hal yang penting. Dalam kegiatan go green, kita nanti akan membangun kesadaran untuk mencintai alam dan lingkungan hidup kita tidak hanya bagi generasi saat ini, tapi juga bagi generasi muda nantinya.
Beliau juga menambahkan bahwa alangkah lebih baiknya sebelum penanaman pohon dilakukan harus direncanakan dahulu lokasi, manfaat dan kegunaannya sehingga nantinya kegiatan penanaman pohon semakin optimal.
“Penanaman pohon itu bagus mas, baik sekali. Tapi, akan lebih baik kalo direncanakan dahulu lokasinya. Barangkali ada tempat yang lebih penting untuk ditanami ya ditanami dahulu, agar lebih bermanfaat juga kegiatannya. Gak sembarangan tanam.” Tambah pak Yahman.