Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya dan suku-sukunya. Tiap-tiap daerah memiliki kebiasaan dan budaya mereka masing-masing. Meskipun bergitu Negara Indonesia tetap dapat bersatu dan menghargai satu sama lain. Indonesia memiliki semboyan yang dijunjung tinggi oleh bangsanya yang dengan semboyan ini Indonesia dapat menyatukan dari segala suku yang berbeda-beda. Semboyan tersebut adalah ”Bhineka tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Salah satu masyarakat Indonesia yang dikenal akan kesopanan dan keramahannya adalah masyarakat Jawa. Ini dapat dilihat dari bagaimana masayarakat Jawa berbaur dengan teman-temannya atau dengan sebayanya. Sifat-sifat ini diturunkan sudah sejak dari dulu diajarkan oleh nenek moyang suku Jawa. Meskipun tidak semua orang Jawa memiliki sifat seperti ini, tetapi memang mayoritas masyarakat nya mempunyai sifat ramah, lembut, sopan santun, dan sifat tatakramanya yang tinggi.
Bentuk keramahan dari masyarakat Jawa yang unik dapat dilihat dari saat mereka berpapasan dijalan. Saat mereka berpapasan mereka saling senyum dan saling menyapa satu sama lain. Inilah salah satu bentuk keramahan yang belum tentu dimiliki oleh masyarakat selain orang Jawa. Dalam menjaga kerukunan antar saudaranya mereka tetap menyapa dan senyum ketika mereka ketemu. Masyarakat Jawa sebenarnya memiliki sifat pemalu dan sungkan apalagi saat mereka beraada dilingkungan yang baru. Tetapi mereka tetap menjaga sikap ramahnya terhadap liingkungannya. Karena sejatinya orang Jawa pandai dalam menjaga etika dalam bermasyarakat terutama pada orang yang lebih tua darinya. Tetapi mereka juga tidak meremehkan orang yang lebih muda darinya dan tetap menghormati sesamanya.
Sifat keramahannya juga dapat diperhatikan dari saat orang yang lebih muda melewati orang yang lebih tua mereka menundukkan kepalanya, dan ketika mereka membawa kendaraan, mereka turun kemudian menuntun kendaraan tersebut sebagai rasa hormat mereka yang lebih muda kepada mereka yang lebih tua.
Tetapi sangat disayangkan sekali sifat kelembutan, keramahan yang sudah dari dulu dimiliki oleh masyarakat Jawa sudah mulai hilang. Banyak dari anak muda bahkan orang dewasa yang bahkan saat berpapasan mereka sudah tidak lagi menyapa. Sifat ini mulai meracuni anak-anak dan mulai ditiru oleh mereka. Banyak juga dijumpai saat orang ynag lebih muda melewati orang yang lebih tua tidak lagi menundukkan kepala bahkan mereka melewati begitu saja tanpa menyapa sedikitpun.
Ini merupakan bentuk penurunan etika yang dimiliki oleh masyarakat Jawa. Tetapi sifat negative tersebut dapat dicegah dengan cara mulai mengajarkan kepada anak-anak muda mengenai tatakrama dan sopan santun. Mengajarkan kepada orang-orang muda bagaimana saling menghargai satu sama lainnya dan mengajarkan budaya-budaya Jawa yang baik kepada anak-anak muda agar senantiasa budaya Jawa yang melambangkan ke unikan dan khasnya masyarakat Jawa tidak lenyap seiring berjalannya waktu.
Menanamkan dan mengenalkan budaya-budaya masyarakat Jawa kepada para penerus-penerusnya dapat menjadi solusi untuk menanggapi permasalahan sifat keramahan masyarakat Jawa yang sudah mulai hilang. Meskipun zaman terus berjalan tetapi budaya yang diberikan dari nenek moyang kita harus tetap dijaga selagi budaya tersebut baik dan tidak menyebabkan kerusakan atau keburukan.