KKN UIN Merawat Tradisi Kirim Do’a

Para mahasiswa dari kelompok 129 KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang mengisi kegiatan kuliah kerja nyata, salah satunya, dengan berziarah ke makam tokoh masyarakat sekitar di daerah lokasi KKN masing-masing.

Ziarah kubur merupakan kegiatan yang awalnya dilarang namun kemudian diperbolehkan oleh Rasulullah Saw. Di Indonesia sendiri, ziarah kubur sudah menjadi tradisi dan kearifan lokal yang lazim dilakukan oleh masyarakat di waktu-waktu tertentu.

Oleh karena itu, kelompok 129 KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang memasukkan kegiatan ini dalam program kerja kelompok. Ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal serta menghargai apa-apa yang telah  dilakukan oleh tokoh-tokoh itu semasa hidup.

Karena para mahasiswa dari kelompok 129 berada di daerah masing-masing, maka kegiatan ziarah ini juga dilakukan di sekitar lokasi setempat. Seperti Filia Febiani (Febi) dan Putri Silvyanti (Putri) yang berada di lokasi berdekatan yaitu di Tegal. Mereka berdua memutuskan untuk mengunjungi makam Ki Gede Sebayu di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Ki Gede Sebayu merupakan seorang tokoh yang berperan besar dalam berdirinya pemerintahan Tegal antara tahun 1585-1625 M.

Ada juga salah satu mahasiswa anggota kelompok 129, David Maulana Malik (David), yang berlokasi di Semarang memilih untuk berziarah ke makam Kiai Shalih Darar yang berlokasi di taman makam Bergota di Jl. Bendungan, Desa Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Begitu pula dengan para mahasiswa anggota kelompok 129 yang lain, mereka berziarah di makam yang berada di sekitar lokasi KKN masing-masing.

Di antara hikmah dari melakukan ziarah kubur, lebih-lebih makam orang salih, adalah dapat melembutkan hati dan mengingatkan akan kematian. (Kel129/Zul)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *