Pendidikan karakter menurut Lickona, merupakan usaha sengaja dalam mewujudkan
kebajikan antar sesama manusia sehingga manusia dapat membentuk kualitas kemanusiaan yang
baik secara objektif. Bukan hanya perorangan dalam memunculkan kebaikannya tersebut melainkan secara bersamaan antara satu orang dengan orang yang lain, hingga menyebar dalan satu kelompok kemasyarakatan. Dari penafsiran pendidikan karakter bahwasanya perlu di lakukan secara sadar dengan tujuan untuk membentuk karakter yang baik, oleh karena itu pendidikan karakter seharusnya dilakukan dengan benar dan tidak asal-asalan.
Dalam pembentukan karakter anak, peran orang tua sangat lah penting. Peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai upaya dalam mengembangkan sikap afektif, kognitif dan psikomotorik anaknya dikarenakan dengan memberikan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat mensinergikan peran sekolah, guru dan orang tua menjadi suatu kestabilan dalam memenuhi nilai-nilai karakter sebagai pengembangan etika dan moral. Peran orang tua sangat lah penting dalam mengarahkan, mendidik maupun membentuk kepribadian anak yang baik. Karakter yang di harapkan tersebut menjadi harapan orang tua, supaya hal tersebut mampu menjadi penunjang anak hidup bermasyarakat kedepannya.
Pendidikan karakter anak menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi orang tua. Karena pendidikan pertama yang anak dapat ialah dari lingkup keluarga nya sendiri. Sehingga peran orang tua sangatlah penting untuk mengarahkan, mendidik maupun mengajarkan anak ke hal yang positif. Selain itu anak juga belajar dari lingkungan sekitar ia tinggal. Lingkungan tempat tinggal menjadi tempat tumbuh dan berkembang nya anak. Melihat dan menganalisis menggunakan cara nya sendiri bagaimana lingkungan tempat ia tinggal. Orang tua harus mengarahkan anak supaya tidak menelan mentah-mentah apa yang ia lihat dan analisis sendiri supaya dia tidak semata-mata langsung meniru apa yang ia lihat dari masyarakat sekitar.
Bukan hanya dari keluarga atau lingkungan sekitar tinggal. Anak juga belajar dari sekolah. Baik belajar pengetahuan maupun belajar karakter. Namun, bagi sebagian masyarakat menganggap bahwasannya lembaga pendidikan merupakan tumpuan satu-satu nya pendidikan anak, baik pendidikan pengetahuan maupun pendidikan karakter. Padahal pendidikan karakter adalah tugas bersama, bukan hanya orang tua atau masyarakat saja atau guru saja. Diantara komponen-komponen lingkungan yang anak jelajahi, mereka semua harus bersinergi supaya mampu membentuk karakter anak yang baik.
Tahun lalu hingga sekarang kita dihadapkan dengan wabah yang melanda dunia sehingga semua aktifitas dilakukan secara daring, begitu juga dengan dunia pendidikan. Para pelajar di hadapkan dengan situasi luar biasa dimana harus belajar tanpa tatap muka. Pembelajaran melalui platform social media seperti youtube, google classroom, zoom, google meet dan masih banyak lagi. Bukan hanya pelajar yang terkena dampaknya akan tetapi semua nya, tidak tertinggal orang tua. Orang tua harus menjadi pengajar serta memantau perilaku anak terutama saat belajar. orang tua juga dituntut harus tau bagaimana menggunakan platform social media untuk belajar, terutama untuk anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan juga menengah pertama.
Teknik pembelajaran seperti ini membuat anak harus selalu stay didepan layar hp atau laptop sepanjang hari. Orang tua harus selalu memantau dan juga mendampingi anak nya ketika sedang dalam masa pembelajaran. Orang tua juga harus mampu membuat aktivitas belajar anak lebih menyenangkan. Mungkin dengan memberi jeda waktu untuk bermain atau melihat youtube supaya anak tidak merasa bosan dan jenuh.
Pembelajaran daring ini sering menjumpai banyak kendala baik dari anak, orang tua dan juga guru. Anak lebih cenderung susah focus ketika mendengarkan melalui media social. Guru kadang harus bersinggungan dengan jaringan yang tidak selalu stabil, dari hal itu juga membuat anak susah untuk menangkap pembelajaran. Sedangkan Orang tua harus membagi waktu Antara pekerjaan dengan mendampingi anak belajar daring. Selain itu orang tua kadang kesulitan untuk memberikan pemahaman pelajaran kepada anak. Orang tua juga dituntut untuk paham dengan pelajaran anaknya, bukan hanya satu mata pelajaran namun beragam.
Selain dituntut untuk memahami, memberi dan mendampingi anak belajar pelajaran sekolah. Orang tua juga harus memberikan pendidikan karekter juga untuk anak, mengingat pendidikan karakter sangatlah penting. Pandemic ini sebetulnya memberikan waktu kepada orang tua untuk memberikan pendidikan karakter terhadap anaknya yang sekarang banyak waktu dirumah. Pendidikan karakter dapat diberikan melalui hal hal ringan yang bersifat positif dan dilakukan secara aktif dan berulang.
Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di masa pandemic harus dilakukan dengan optimis serta pelaksanaan nya berulang setiap hari supaya anak selalu mengingat pelajaran apa yang diberikan orang tua sebagai upaya pembentukan karakter pada dirinya. Peran orang tua yang sering dilupakan harus ditanamkan pada diri kembali supaya sadar akan peran yang mungkin di lupakan bagi sebagian orang tua selama ini. Terutama peran orang tua menjadi teladan bagi anak nya karena anak akan selalu mengingat dan juga membiasakan perilaku yang ia lihat dari sekitar nya secara berulang.
Sumber :
1. Giantomi Muhammad. “Peran orang tua dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada masa pembelajaran jarak jauh”. Fastabiq : Jurnal Studi Islam. Vol. 2 No. 1. (Juni, 2021). Hal 14 – 29.
2. Nur Jannah. “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga di Masa Pandemi Covid-19”. Falasifa : Jurnal Studi Keislaman.
3. Sultan Hadi Prabowo, Agus Fakhruddin, Miftahur Rohman. “Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Pendidikan Islam”. Al Takdziyyah : Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 11 No. 20. (2020).
4. https://lpmp-sumut.kemdikbud.go.id/peran-orang-tua-dalam-pembentukan-karakter-hidup-bersih-sehat-dan-disiplin-bagi-anak-dalam-menghadapi-pandemi-covid-19-2/ diakses pada 14 November 2021 pukul 01.40 WIB