Pandemi Covid-19 membuat teknologi memiliki banyak kemajuan. Penyebaran virus Corona yang belum berhenti ini menjadikan acuan agar akses internet dan teknologi dapat lebih merata ke seluruh penjuru Indonesia. Teknologi yang juga mulai berkembang pesat di masa pendemi ini adalah teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan robot yang telah berjalan selama lebih dari enam bulan ini. Dengan adanya peraturan pemerintah dalam menjaga jarak atau PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19 maka banyak start up dan periset mencoba bermacam cara untuk berinovasi membuat robot agar bisa mengurangi kontak dengan sesama manusia. Teknologi yang memiliki kegunaan tanpa sentuh kini sudah mulai banyak digunakan khususnya di tempat umum.
Pemerintah telah mengambil langkah tegas dalam memerangi penyebaran virus corona di Indonesia, salah satunya lewat teknologi informasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah menggandeng berbagai pihak dalam menghadirkan aplikasi yang berkontribusi dalam penanganan Covid-19, diantaranya PeduliLindungi. PeduliLindungi menambahkan layanan telemedis untuk membantu masyarakat memantau kesehatan. Kementerian bekerja sama dengan Good Doctor Technology dan GrabHealth untuk menyediakan layanan telemedis di aplikasi PeduliLindungi. Kemudian Kominfo bersama Kantor Staf Presiden (KSP) juga meluncurkan aplikasi 10 Rumah Aman. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai fitur yang berkaitan dengan langkah pencegahan dan penanganan Covid-19 yang bisa dilakukan di tingkat masyarakat, misalnya pencatatan suhu tubuh secara berkala oleh komunitas.
Peran teknologi sudah sangat membantu masyarakat dalam melakukan pencegahan virus corona. Perkembangan teknologi yang semakin maju dinilai memiliki dampak positif dalam menghambat penyebaran virus corona. Mungkin jika melihat angka-angka statistik jumlah penularannya, peran teknologi tidak akan terasa. Namun bayangkan jika tidak ada bantuan teknologi sejak awal virus ini muncul, korban yang berjatuhan bisa lebih banyak dari saat ini. Dengan adanya media televisi atau gadget, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan berbagai informasi atau pun pengetahuan terkait virus corona. Mulai dari mengetahui apa itu virus corona, dari mana asalnya, apa gejalanya, hingga dapat mengetahui bagaimana proses penyebarannya.
Televisi menjadi tempat yang paling mudah untuk menyebarkan informasi terkait penyebaran virus corona. Namun, masih ada media lain yang lebih efektif untuk menjangkau masyarakat. Media tersebut adalah media sosial. Didukung dengan banyaknya pengguna media sosial di seluruh dunia, media sosial menjadi wadah di mana informasi-informasi dengan mudah tersebar ke sebagian besar masyarakat. Masyarakat juga dapat memantau bagaimana pergerakan virus corona dengan melihat perkembangan berita atau informasi dari kerabatnya.
Pemerintah pun juga menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan masyarakat. Segala informasi terkait virus corona dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk pencegahan virus ini disebar melalui platform media sosial. Dengan banyaknya pengguna media sosial, diharapkan semua informasi dan kebijakan dapat tersampaikan dengan baik dan jelas ke masyarakat.
Peran teknologi terbukti dapat memudahkan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona. Dengan bantuan media sosial, Anda juga dapat mengetahui bagaimana kondisi di sekitar Anda. Atau, bagi Anda yang merantau, menggunakan media sosial dapat mempermudah mengetahui keadaan keluarga dan daerah di sana.
Meskipun media sosial mampu menyebarkan informasi secara luas dan efektif, kita harus tetap kritis dalam membaca suatu informasi. Jangan langsung percaya dengan apa yang kita baca. Karena informasi yang disajikan di media sosial sangat beragam. Ada yang benar-benar kredibel, namun ada juga yang dibuat secara asal-asalan. Pada akhirnya kembali lagi pada diri kita sendiri untuk mempercayai suatu informasi. Bangunlah sifat kritis dan jangan mudah percaya dengan apa yang Anda baca.