Batang adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibukotanya adalah Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Kendal di sebelah timur, Kabupaten Banjarnegara di sebelah selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di sebelah barat.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di pantai utara tidak begitu luas. Di selatan adalah Dataran Tinggi Dieng, dengan Gunung Prau (2.565 m) di puncak.
Jika di dataran rendah (pantai), penduduknya bekerja sebagai nelayan, dan jika di dataran tinggi, penduduknya rata-rata bekerja di pertanian dan berkebun. Khususnya di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. Sebagian besar warga Desa Pacet berkebun sendiri. Desa Pacet juga mencoba peruntungan sebagai buruh pengolah teh di Desa sendiri. Udara di dataran tinggi dingin dan cocok untuk menanam pohon teh. Kebun teh di daerah Batang sangat luas, ada yang dimiliki oleh PT, dan ada pula yang dimiliki oleh warga sekitar. Desa Pecet sendiri memiliki perkebunan teh yang merupakan milik warga sekitar salah satunya mbah sarmini, seorang pembuat teh herbal sangrai.
Proses pengelolahan teh mulai dari memetik daun. Daun teh harus dipetik daun yang masih mudah kemudian langsung dikumpulkan. Setelah sudah terkumpul daun-daun teh tersebut dijemur sampai layu. Selanjutnya proses penyangraian, waktu penyangraian jangan lupa diaduk terus supaya tidak gosong. Kemudian adalah penggilingan, dalam pembuatan teh herbal sangrai ini cara menggilingnya masih menggunakan alat manual yaitu tangan. Setelah proses penggilingan selanjutnya di sangrai yang kedua dalam penyangraian yang kedua ini caranya sama seperti yang pertama dan bedanya sangrai yang kedua itu diaduk terus sampai warnahnya berubah setelah warnah berubah maka itu sudah selesai.
“Ketika saya meminum teh tersebut merasakan ketenangan yang membuat pikiran saya rileks. Pada tegukan yang pertama terasa nikmat banget karena teh pacet sangat enak sekali karena teh nya masih alami dan dalam proses pembuatanya tanpa campuran bahan pengawet. Teh tersebut memiliki warna yang sangat beda dengan teh yang lain kalo teh pacet ini warnanya merah sekali sehingga menarik perhatian yang minum”. Ujar Mas boy penikmat teh.
Semoga mbah sarmini bisa memotivasi generasi muda khususnya bagi pemuda yang suka berwirausaha untuk memunculkan inovasi-inovasi yang lebih lagi. Pupus daun teh yang hijau pengolahan dengan cara tradisional tanpa campuran bahan pengawet, warna merah pekat ketika diseduh dan kenikmatan aroma serta rasa yang membuat penikmat ketagihan itu semua menunjukkan keunggulan tersendiri kualitas teh di Desa Pacet