Tingkatkan Kesadaran Literasi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Ngaji Online “Walisongo Modern, Mahasiswakah?”

Semarang- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN MIT DR) angkatan 13 kelompok 06 UIN Walisongo menggelar Ngaji Online dengan tema “Walisongo Modern, Mahasiswakah?”. Acara ini diadakan untuk meningkatkan literasi mahasiswa dalam mempersiapkan diri di masa mendatang.

Ngaji Online diselenggarakan melalui Zoom Meeting yang diikuti puluhan mahasiswa dan termasuk anggota KKN yang diadakan pada hari Rabu, (02/02/22).

Moh Arif Fauzi, selaku ketua panitia mengatakan bahwa Ngaji Online ini sebagai bentuk keprihatinannya kepada generasi muda yang tingkat literasinya menurun terlebih tentang sejarah perjuangan walisongo. Ia berharap dengan adanya diskusi online ini dapat meningkatkan semangat belajar generasi muda terutama mahasiswa.

“Saya prihatin dengan menurunnya tingkat literasi bacaan para pemuda, terlebih mahasiswa. Sebenarnya acara ini diadakan untuk meningkatkan literasi dengan mengadakan diskusi apakah mahasiswa menjadi penerus kepemimpinan walisongo dengan mengadakan diskusi mengenai sejarah perjuangan walisongo dan faktor pendukungnya.” Jelasnya usai diskusi.

Syariful Anam selaku pemateri, menyampaikan proses mengamati dan memodifikasi keilmuan yang telah dipraktekkan walisongo merupakan cara bagi cendekiawan muda untuk mempersiapkan diri mereka menjadi walisongo modern.

“Bagaimana mempersiapkan walisongo modern? walisongo menjadi sejarah, tapi itu menjadi fakta fase penyebaran islam sufi pertama di nusantara. ya kita bisaamati, meniru dan memodifikasi…lalu apa yang perlu dimodifikasi ya antara lain perangkat keilmuan.” Jelas Dosen UIN Walisongo Semarang.

Keilmuan yang ia maksud untuk dipelajari mahasiswa bukan sekedar keilmuan agama semata, melainkan keilmuan umum seperti (scince)

“Maka dari itu keilmuan dari mahasiswaw ini harus tuntas. Entah itu keilmuan bersifat sain ataupun agama,” tuturnya

Di akhir materinya, Syariful Anam berharap untuk para konten kreator dapat memberikan edukasi kepada masyarakat umum lewat media sosial.

“Jikalau kamu adalah seorang youtuber ataupun tiktoker, gunakanlah konten-konten yang mendidik kepada masyarakat umum. ini merupakan bentuk substansi yang sma namun dalam media yang berbeda sesuai zamannya.” Pungkasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *