Tetap belajar Mengaji di tengah Pandemi

Dimasa pandemi Covid 19 seperti saat ini, kita sebagai mahasiswa jangan sampai berhenti ditempat, namun harus tetap berjalan dan mengembangkan kopetensi sebagai mahasiswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa sebagai wahana pembelajaran dan pengembangan kopetensi mahasiswa.

Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN RDR77 UIN Walisongo semarang dengan harapan dapat mengabdi dan memberi manfaat kepada masyarakat terutama masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa.

Dimasa pandemi Covid 19 semua kegiatan kemasyarakatan dibatasi, terutama kegiatan yang bisa mengumpulkan kerumunan masa terutama kegiatan dalam dunia pedidikan. Kegiatan pendidikan yang dibatasi meliputi kegiatan formal maupun nonformal sepoerti sekolahan, pengajian dan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Dengan adanya pembatasan kegiatan pendidikan berdampak terhadap proses transfer ilmu dari seorang guru atau pembimbing kepada seorang peserta didik.

Untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut pemerintah mengharuskan melakukan pembelajaran secara daring (Online) meskipun program tersebut dirasa kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Terutama pada pendidikan nonformal seperti Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Padahal pendidikan Al-Qur’an sangatlah penting untuk kberhasilan peserta didik untuk dapat membaca al-Qur’an dengan baik dan benar karena tujuan dari berdirinya TPQ adalah menghasilkan peserta didik yang mampu membaca, menulis, menghafal dan mengamalkan kandungan al-Qur’an. Lembaga TPQ ini juga berperan sangat penting dalam memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai al-Qur’an sejak usia dini. Sehingga, dalam proses pembelajarannya menitikberatkan pada membaca al-Qur’an dengan ditambah orientasi untuk pembentukan akhlak dan kepribadian islamiah pada diri anak (Hatta Abdul Malik: 2013).

IMG 20211027 190146 340ba64aProses pembelajaran di TPQ dimasa pandemi secara umum mengikuti kebijakan pemerintah daerah setempat. Akan tetapi, Pembelajaran daring juga dirasa kurang efektif, karena keadaan masyarakat didesa tidak semua mampu mengikuti kegiatan daring. Ada beberapa faktor yang menghambat kegitan daring tidak bisa berjalan dengan maksimal seperti tidak tersedianya jaringan internet dengan baik, kurangnya SDM, dan minat peserta didik untuk mengikuti kegitan daring tersebut.

Oleh karena itu beberapa mahasiswa KKN Reguler dari rumah berinisiatif untuk membantu dan mengapdikan dirinya untuk memberi bimbingan belajar al-Qur’an. Bersamaan dengan kegiatan kelompok 19 KKN Reguler Dari Runah angkatan 77 UIN Walisongo Semarang, Mahasiswa KKN juga ikut mendampingi dan memberikan bimbingan sekaligus menjadi relawan dalam belajar mengaji kepada anak-anak TPQ dirumah dengan metode belajar Yanbu’a, belajar hukum tajwid, belajar do’a sehari-hari, tata cara beribadah dan lainnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat yang diharapkan supaya anak-anak bisa belajar agama lebih dalam lagi dan dapat menumbuhkan kembali semangatnya dalam belajar mengaji meskipun sudah libur lama karena Pandemi. Selain itu, kegiatan pendampingan mengaji ini merupakan salah satu dari program kerja individu dan kelompok dalam bidang keagamaan yang dilaksanakan setiap hari kecuali hari kamis malam dalam seminggu selama kegiatan KKN masih beerlangsung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *